Okyip merupakan salah satu kampung yang terletak di bagian utara kabupaten Pegunungan Bintang. Dan juga merupakan salah satu kampung yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua New Guinea. Okyip terletak diatas 1300 m dari permukaan laut sehingga kampung ini tergolong daerah dingin dan sangat sejuk. Secara umum kampung Okyip di bawah kaki gunung puncak Mandala yang terbentag dari wilayah Barat, Selatan sampai ke arah Timur Papua New Guinea sehingga kampung ini dikelilingi oleh pegunungan tersebut. Oleh sebabnya banyak masyarakat ngalum (Pegunungan Bintang) mengenal kampung ini sebagai "kampung di dalam kowali". Kampung Okyip termasuk kampung yang tanahnya sangat subur sehingga masyarakat setempat dapat memanfaatkan tanah ini untuk menanam sayur-sayuran, ubi-ubian serta buah-buahan. Sayur kol (cabbage) dan kentang (potato) serta jenis sayur-sayuran lainnya merupakan komoditas utama masyarakat Okyip.
Dari sisi pemerintahan kampung Okyip terbentuk berdasarkan perda kabupaten Jayawijaya No. 12/PERDA/JWJ/1978 tentang pemekaran dan penetapan kampung se-wilayah kabupaten Jayawijaya pada tahun 1978 yang merupakan bagian dari wilayah administrasi kerja distrik/kecamatan Kiwirok. Kemudian dalam perkembangannya, pada tahun 2002 setelah wilayah Ngalum (Pegunungan Bintang) terbentuk menjadi satu kabupaten tersendiri berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002 tentang pemekaran kabupaten di wilayah provinsi Papua sehingga kampung Okyip termasuk bagian dari wilayah administrasi kerja kabupaten Pegunungan Bintang yang beribukota di Oksibil. Dalam upaya jangkauan pelayanan pemerintahan sampai di tingkat kampung serta upaya mempercepat pembangunan daerah, maka pemda Pegunungan Bintang mengambil kebijakan dan memekarkan beberapa distrik di wilayah administrasi kerja kabupaten Pegunungan Bintang berdasarkan perda No. 01/PERDA/PB/2009 tentang pemekaran distrik se-wilayah kabupaten Pegunungan Bintang. Dengan demikian kampung Okyip termasuk didalamnya sebagai salah satu distrik yang di beri nama Distrik Oklip beribukota di Kot Aip. Sampai dengan saat ini distrik Oklip memiliki 8 kampung diantaranya adalah kampung Oktumi, Okbumul, Okyip, Baneeboo, Tukding, Komok, Okatem dan Kot aip.
Dari sisi demografi (penduduk), kampung Oklip memiliki jumlah penduduk sekitar 4-5 ribu jiwa menurut data KPU dan PANWASLU Kabupaten Pegunungan tahun 2009 sehingga tergolong tingkat pertumbuhan penduduk di kampung Okyip sangat rendah. Ada beberapa faktor utama yang dapat menghambat pertumbuhan penduduk di wilayah ini diantaranya adalah adanya program KB (Keluarga Berencana) yang di gencarkan oleh pemerintah pusat dengan maksud mengurangi pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Negara Republik Indonesia yang katanya dapat menimbulkan banyak penggangguran dimana-mana. Disisi lain kurangnya keseriusan pemerintah baik pemerintah pusat sampai pemerintah tingkat daerah dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Kemudian kurangya fasilitas kesehatan seperti tersedianya tenaga medis, obat-obatan serta sarana dan prasarana sangat minim sehingga bilamana masyarakat sakit tidak mungkin tertolong karena tidak ada fasilkitas kesehatan disana. Selain itu, turunya angka kelahiran karena adanya program KB (Keluarga Berencana) tersebut dan juga pasangan muda tidak mempunyai anak (mandul) sebab banyak hal yang dapat mempengaruhi mereka terutama karena tingkat pendapatan ekonomi keluarga sangat kurang dan lain-lain.
Dari sisi pendidikan, kampung Okyip memiliki dua Sekolah Dasar dan satu SMP yaitu SD Inpres Oklip, SD Inpres Kot Aip dan SMP YPPK St. Petrus Okyip. Jika kita melihat Okyip dari sisi kesuksesan dalam bidang pendidikan, boleh di katakan setara dengan daerah lain di wilayah Pegunungan Bintang. Hal ini terbukti walaupun tidak begitu banyak namun boleh di katakan sukses. Selain itu dari sisi negatifnya, kampung okyip memiliki banyak masalah dan kendala yang dihadapi 5 tahun terakhir ini diantaranya adalah hampir semua guru-guru yang dikatakan sukses membawah masyarakat Okyip setara dengan daerah lain di bidang pendidikan hampir rata-rata meninggal dunia, hal ini disebabkan karena banyak faktor diantaranya tidak ada fasilitas kesehatan sehingga penyakit yang di deritanya tidak tertolong, adanya persaingan kecemburuan sosial di antara sesama guru dan sebagian dari mereka karen sudah lanjut umur. Kami patut mengatakan bahwa guru-guru ini sangat berhasil dan sukses dalam membawa masyarakat Okyip setara dengan daerah lain di bidang pendidikan.
Masih banyak hal kami perlu utarakan namun, kami akan lanjutkan di sesi selanjutnya.
Mohon masukan dan tanggapan dari pembaca yang budiman.
55555++++
ReplyDeleteperjuangan tidak mudah dan tidak datang sendiri tetapi lewat perjuanagn kaka maju treus papua
ReplyDeleteTerimakasih banyak, Eipomek
ReplyDeletesalam hormat untuk teman2 dan ade2 disana
kami selalu berjuang demi tanah papua dan khususnya pegunungan bintang yang kami cintai. tanah papua adalah tanah emas maka mari teman2 dan senior2 kita wujudkan impian kita melalui dunia pendidikan......... salam perjuangan dari semarang buat pegunungan bintang yang kami cintai
ReplyDeleteby depas oksop kasipmabin
Ado Yakon Oksop bang, itu yang benar sekali, saya sangat setuju pendapat ning yakon. Mari kita satukan langkah untuk papua yg kita cintai yang tentunya kita mulai bangun dari diri kita, kampung halaman kita maka saya yakin percaya atau tidak papua akan maju setara dengan daerah lain bahkan bangsa-bangsa lain di muka bumi ini. Yepmum Ning Yakon Oksop Weng. Weyapit oo...
ReplyDelete